Senin, 11 Oktober 2010

Penulis INJIL


Mateus

                                                                    
Injil Matius adalah satu di antara empat Injil Perjanjian Baru (PB). Injil secara tradisi dicetak dalam urutan dengan Matius terlebih dulu, disusul dengan Markus, Lukas dan Yohanes. Injil ini termasuk Injil sinoptis.
Kitab Matius mempunyai amanat tentang Kabar Baik bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami. Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi dan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa, barulah akhir sistem dunia ini berakhir . Melalui Yesus itulah Tuhan menepati apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.

Daftar isi


Penulis

Walaupun dokumen ini tidak mencantumkan nama penulisnya, namun kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M menyatakan bahwa injil ini ditulis oleh Matius. Matius adalah seorang pemungut cukai (petugas pajak pada zaman itu) yang menjadi salah satu dari kedua belas rasul Yesus.

Waktu penulisan dan Tema

Dalam injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang dapat menunjukkan kapan tulisan ini dibuat; sehingga tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Beberapa ahli konservatif memiliki alasan kuat untuk memperkirakan bahwa ia ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60 sampai 65, ketika Matius berada di Palestina atau Antiokia di Siria. Pakar liberal mengatakan antara tahun 80 dan 100. Semua ahli sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun tidak mengutip injil Matius, yang berarti injil ini sudah selesai ditulis pada awal abad ke-2 Masehi.
Beberapa sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.

Latar Belakang

JIka Injil Markus ditulis untuk orang Romawi dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi.
Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk:
  1. ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama (PL) untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan;
  2. hal merunut garis silsilah Yesus, bertolak dari Abraham (Mat 1:1-17);
  3. pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (Mat 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat 21:9,15; Mat 22:41-45);
  4. penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung, dan
  5. petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).
Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (mis. Mat 2:1-12; Mat 8:11-12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20). Secara umum, kitab ini bertemakan Yesus, Raja Mesianis.

Tujuan

Matius menulis Injil ini
  1. untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus,
  2. untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan, dan
  3. untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa:
  1. hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis (yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi.
  2. Hanya pada akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.

Detail isi

Kitab ini bisa dibagi ke dalam empat bagian:
  1. Berisi silsilah, kelahiran, dan masa pertumbuhan Yesus (1; 2).
  2. Ajaran dan tindakan Yohanes Pembaptis persiapan terhadap misi umum Yesus Kristus (3; 4:11).
  3. Ajaran dan tindakan Yesus di Galilea (4:12-20:16).
  4. Penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus (20:17-28).
Menurut judul perikop LAI Terjemahan Baru
Cerita kelahiran
Pembaptisan dan pelayanan mula-mula
Kotbah di Bukit (5–7)
Penyembuhan dan Mujizat
Instruksi untuk para murid sebagai misionaris
Respon untuk Yesus
Perumpamaan Yesus
Kehidupan dalam komunitas Kristen
Yesus di Yerusalem
Kotbah tentang akhir zaman
Yesus dihakimi, disalib, mati, dikuburkan, lalu dibangkitkan

Ciri-ciri Injil Matius

Tujuh ciri utama menandai Injil ini:
  1. Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
  2. Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
  3. Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus:
  4. Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan PL jauh lebih banyak daripada kitab lain di PB.
  5. Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di PB.
  6. Matius menekankan:
    • standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (Mat 5-7)
    • kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan
    • kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
  7. Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17).

Markus

Markus sang Penginjil (מרקוס, Bahasa Yunani: Μάρκος) (abad ke-1) diyakini penulis Injil Markus dan orang dekat dari Simon Petrus. Dia juga menjadi kawan seperjalanan Paulus dan Barnabas dalam perjalanan pertama Paulus. Setelah berselisih, Barnabas berpisah dari Paulus, dan membawa Markus ke Siprus (Kisah Para Rasul 15:36sebagai 

Lukas

Lukas atau kadang kala juga disebut Lukas sang Penginjil (Ibrani: לוקא; Yunani: Λουκάς Loukás) adalah salah seorang pemimpin pertama umat Kristiani yang oleh tradisi dipercaya sebagai penulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul -- buku ketiga dan kelima dari Kitab Perjanjian Baru.

Biografi

Lukas berdarah Yunani, lahir di kota Antiokhia. Dalam Agama Katolik, ia dihormati sebagai santo pelindung para dokter dan ahli bedah, dan hari perayaannya ditetapkan tanggal 18 Oktober.
Catatan pertamanya ada di dalam Surat Rasul Paulus kepada Filemon, bab 24. Ia juga disebutkan di Kolese 4:14 dan 2 Timotius 4:11, dua surat yang umumnya dipercaya ditulis oleh Santo Paulus. Catatan awal berikutnya mengenai Santo Lukas ada di dalam dokumen Kata Pengantar Anti-Marsion Injil Lukas, sebuah dokumen yang pernah diperkirakan berasal dari abad ke-2 M, namun akhir-akhir ini dinyatakan berasal dari abad ke-4 M. Namun demikian Helmut Koester menyatakan bahwa bagian berikut ini -- satu-satunya bagian yang tersimpan dalam Bahasa Yunani aslinya -- kemungkinan memang sudah dibuat pada akhir abad ke-2 M:
"Lukas, seseorang yang berasal dari Antiokhia, profesinya adalah sebagai seorang dokter. Ia menjadi seorang murid dari para rasul dan kemudian mengikuti Paulus hingga kemartirannya. Setelah melayani Tuhan secara terus-menerus, hidup selibat dan tanpa anak, serta dipenuhi dengan Roh Kudus, ia wafat di usia 84 tahun. (halaman 335)"
Beberapa manuskrip menambahkan bahwa Lukas meninggal dunia "di Thebes, ibukota Boeotia". Semua fakta ini mendukung kesimpulan bahwa Lukas memiliki keterkaitan dengan Paulus.
Tradisi Gereja selanjutnya mengembangkan beberapa fakta ini. Epiphanus menyatakan bahwa Lukas adalah salah satu dari Tujuh Puluh Murid Tuhan yang diutus Yesus Kristus untuk menyebarkan ajaran-Nya (Panarion 51.11), dan Yohanes Krisostomus mengindikasikan di suatu waktu bahwa seorang "saudara" yang disebutkan Santo Paulus di dalam 2 Korintus 8:18 adalah Lukas atau Barnabas. J. Wenham menegaskan bahwa Lukas merupakan "salah satu dari Tujuh Puluh Murid, murid dari Emmaus, Lucius dari Kirene dan suadara dari Santo Paulus." Tidak semua ahli akademia seyakin Wenham dengan semua atribut Lukas tersebut, terutama karena pernyataan Santo Lukas sendiri di awal kitab Kisah Para Rasul yang mengakui bahwa dirinya bukanlah seorang saksi dari peristiwa-peristiwa Injil tersebut.
Apabila kita menerima bahwa Santo Lukas adalah benar penulis Injil yang memiliki namanya dan juga kitab Kisah Para Rasul, beberapa informasi terperinci mengenai kehidupan pribadinya dapat diperkirakan dengan seksama. Walau ia tidak mengikut-sertakan dirinya sebagai saksi mata dari karya pelayanan Yesus Kristus, ia berulang kali menggunakan kata "kami" dalam menceritakan misi-misi Santo Paulus di Kisah Para Rasul, mengindikasikan bahwa ia ada disana sepanjang waktu itu. Ada juga bukti bahwa Lukas tinggal di Troas, sebuah provinsi yang meliputi tempat reruntuhan kota Troya, dimana ia menulis dalam Kisah Para Rasul sebagai orang ketiga perihal Santo Paulus dan perjelanannya hingga mereka tiba di Troas, dimana ia kemudian mengubah tulisannya menjadi orang pertama jamak. Bagian "kami" di dalam Kisah Para Rasul terus ada hingga rombongan tersebut kembali ke Troas, dimana tulisannya kembali menjadi orang ketiga. Perubahan ini terjadi lagi untuk kedua kalinya ketika rombongan tersebut tiba di Troas. Ada tiga "bagian kami" di dalam Kisah Para Rasul, semuanya mengikuti "aturan" tulisan ini. Lukas tidak pernah menyatakan bahwa ia tinggal di Troas, dan inilah satu-satunya bukti bahwa ia tinggal dan hidup di sana.

Yohanes

 

Santo Yohanes sang Rasul (bahasa Yunani Ιωάννης - Ioannes) adalah salah satu dari keduabelas rasul Yesus. Ia adalah putra dari Zebedeus dan Salome, juga merupakan saudara dari Yakobus, ia dan saudaranya disebut Boanerges yang berarti anak-anak guruh. Tradisi menyamakan beliau dengan penulis dari beberapa buku dalam Alkitab: Injil Yohanes, Surat-surat Yohanes, dan Wahyu kepada Yohanes.

 






 

Tidak ada komentar: