Senin, 11 Oktober 2010

St.Paulus




Santo Paulus:
Lahir di Tarsus, dari suku keturunan Benyamin, dan seorang warganegara Roma.
Dia turut mengambil bagian dalam menindas umat Kristen sampai pada saat
pertobatannya yang mukjijat di tengah perjalanannya ke Damsyik (Damaskus,
Siria) (Kisah Para Rasul 9:1-18). Ia mendapat panggilan dari Yesus Kristus
sendiri, yang menyatakan diri-Nya kepada Paulus dengan cara yang khusus. Dia
menjadi rasul yang tidak kenal lelah bagi kaum non-Yahudi.

Dia tetap tinggal di Damaskus untuk beberapa hari setelah pembaptisannya dan
lantas menuju ke Arabia mungkin selama satu dua tahun untuk mempersiapkan
aktivitas misionarisnya. Sekembalinya ke Damaskus, dia tinggal disana untuk
beberapa waktu, berkhotbah di sinagoga-sinagoga bahwa Yesus adalah Kristus,
Putera Allah. Hal ini membangkitkan kebencian orang Yahudi dan dia harus
melarikan diri dari sana. Dia lantas pergi ke Yerusalem untuk menemui Petrus
dan bersilaturahmi kepada sang kepala Gereja.

Dalam perjalanan misionarisnya yang pertama bersama Barnabas, Paulus
mendirikan gereja-gereja di seluruh Asia Kecil: Pisidian, Antiokia, Iconium,
Lystra dan Derbe. Setelah Konsili Yerusalem, Paulus ditemani oleh Silas, dan
kemudian oleh Timotius dan Lukas melakukan perjalanan misionaris keduanya.
Pada perjalanan misionarisnya yang ketiga, Paulus mengunjungi tempat-tempat
yang sama dan sempat tinggal di Efesus selama hampir tiga tahun. Dia
dipenjarakan selama dua tahun di kota Roma, setelah sebelumnya ditangkap di
Yerusalem (Kisah Para Rasul 21:30) dan dipenjarakan di Kaisarea (Kisah Para
Rasul 23:23-24). Menurut tradisi, setelah dua tahun Santo Paulus dibebaskan
dari penjara Roma dan lantas melakukan perjalanan ke Spanyol, lalu kembali
ke Timur, dan kembali lagi ke Roma dimana dia kembali dipenjarakan untuk
kedua kalinya. Akhirnya dia menjadi martir di Roma dengan cara dipenggal, di
luar tembok-tembok kota pada tahun 67 selama penindasan oleh Kaisar Nero.
Tempat ia dipenggal dikenal dengan nama Tre Fontane (Three Fountains - Tiga
Mata Air) karena munculnya tiga mata air yang mukjijat di tempat kepalanya
jatuh ke bumi.

Tidak kurang dari 14 surat-surat dalam Kitab Perjanjian Baru ditulis
olehnya. Akan tetapi bisa dipastikan bahwa Santo Paulus menulis lebih banyak
lagi surat-surat yang telah hilang. Dalam surat-suratnya Santo Paulus
menunjukkan bahwa ia adalah seorang pemikir religius yang sangat menonjol
dan perannya yang masih dapat dirasakan dalam perkembangan iman Kristiani.

Dalam dunia seni, dia digambarkan secara bermacam-macam, juga bersama-sama
dengan Santo Petrus, diantaranya dengan sebilah pedang dalam adegan
pertobatannya. Lambangnya adalah sebilah pedang dibelakang sebuah buku
terbuka yang bertuliskan "Spiritus Gladius" (=Pedang Roh). Dirayakan tiap
tanggal 29 Juni (berbareng dengan Santo Petrus) dan 25 Januari
(pertobatannya).


Selain adanya perbedaan antara ajaran Yesus dengan ajaran Paulus.
Menurut Bible (Matius 10:2-4; Markus 3:16-19, dan Lukas 6:14-16), ada
12 orang rasul atau murid-murid Yesus yakni Simon (Petrus atau
Cephas), Andreas, Yakobus bin Zebedeus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus,
Tomas, Matius, Yakobus bin Alfeus, Tadeus, Simon Zelotes, dan Yudas
Iskariot. Mengenai murid-murid Yesus, al-Qur'an menamai mereka sebagai
Al-Hawariyun , namun al-Qur'an tidak menyebut berapa jumlah secara
pasti murid-murid Yesus. Menurut Bible, Yudas Iskariot ini karena
pengkhianatannya diganti oleh Matius.

Paulus bukanlah murid Yesus, hingga saat perpisahan antara Yesus
dengan murid-muridnya di bukit (gunung) Zaitun. Paulus tidak pernah
bertatapm muka atau bercakap-cakap dengan Yesus. Malahan Paulus aktif
berdiri di pihak imam-imam Yahudi penantang ajaran Yesus.

Ceritanya menjadi rasul adalah sebagai berikut. Pada suatu hari dia
bertugas ke Damaskus (Damsyik) dari Yerusalem untuk mengerahkan orang-
orang Yahudi disana untuk menangkap pengikut-pengikut Yesus yang ada
di Damaskus. Menurut pengakuannya sendiri ketika ia didekat kota
Damaskus, tiba-tiba ia melihat cahaya dari langit lalu didengarnya
suara yang mengaku dialah Yesus (kisah 9:4-5 dan Kisah 22:7). Yang
menyusun "Kisah" (Act) adalah Lukas muridnya Paulus. Lukas adalah
orang non-Yahudi. Paulus sendiri menemukan Lukas di Troas setelah
Paulus dengan terang-terangan menyebarkan Injil kepada orang-orang non-
Yahudi (Gentile). Sudah jelas cerita tentang bagaimana Paulus bertobat
didekat kota Damsakus dan menjadi seorang nasrani itu didengar dan
dicatat oleh Lukas.

Pengakuan Paulus menjadi rasul itu tentu saja tidak dipercayai oleh
rasul-rasul lainnya yang sah dan diangkat oleh Yesus. Sebab itu
tidaklah heran jika Paulus tidak segera mendapatkan perhatian dari
mereka dan orang-orang Nasrani dari bani Israel. Meskipun Paulus sudah
mengakui mendapat wahyu dari Yesus, namun masih lama lagi dia baru
melakukan peranan sebagai penyebar ajaran agama Nasrani. Mula-mula
Paulus mengembara ke Arabia kemudian kembali ke Damaskus lagi, ia
menetap disana 3 tahun lalu ke Yerusalem 2 pekan (tidak ada sambutan)
lalu pulang ke Tarsus untuk berdiam diri disana selama kira-kira 10
tahun. Diduga selama 10 tahun inilah Paulus mendalami pengetahuannya
tentang ajaran Injil, ajaran Taurat, serta ajaran filsafat Stoa
Yunani.

Bahwa pengakuan Paulus menjadi rasul itu adalah kebohongannya sendiri,
karena kita dapat menyimpulkan dari kenyataan-kenyataan dibawah ini:

Berita-berita tentang bagaimana Paulus mendapat wahyu dari Yesus di
dekat kota Damskus (Damsyik) seperti tercantum dalam "Kisah" (Act) itu
sendiri adalah kontradiksi satu sama lain.

Kisah 9:7
"Maka orang-orang yang berjalan bersama dengan dia itupun berdiri
tercengang, mendengar suara itu , namun tidak tampak seorang pun."

Kontradiksi dengan Kisah 22:9

"Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi
suara Dia, yang berkata kepadaku, mereka tidak mendengar ."

Dalam Kisah 9:7 Paulus bercerita bahwa dia dan teman-temannya
mendengar suara yang tidak keliatan orangnya. Namun dalam Kisah 22:9
Paulus bercerita hanya dia seorang lah yang mendengar suara itu.

Itu saja belum cukup untuk membuktikan Paulus adalah rasul palsu.
Sekarang perhatikan kembali dibawah ini betapa kontradiksinya Paulus
bercerita kepada kita.

Kisah 9:4
" Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata
kepadanya "Saul (Paulus), Saul (Paulus), mengapakah engkau menganiaya
Aku?"

Kontradiksi dengan Kisah 22:7
"Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang
mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saul, Saul, mengapa engkau
menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang."

Dalam Kisah 9:4 Paulus bercerita bahwa dia rebah ke tanah, kontradiksi
dengan Kisah 22:7 yang bercerita bahwa Paulus dan teman-temannya rebah
ke tanah.

Dalam ilmu jiwa dinyatakan kalau seseorang menceritakan beberapa kali
suatu peristiwa dan selalu tidak pernah sama maka itu berarti bahwa
peristiwa itu merupakan kebohongan atau kondisi jiwa orang tersebut
tidak normal (sakit jiwa).


.

Tidak ada komentar: