Rabu, 13 Oktober 2010

Pokok Ajaran Katolik

Sejak tahun 1995 di Indonesia beredar Katekismus Gereja Katolik (KGK) yang cukup tebal (783 halaman!). Pada tahun 2005 di Vatikan diterbitkan Kompendium Katekismus Gereja Katolik (KKGK), semacam ringkasan katekismus yang tebal tadi. Namun, jauh sebelum terbitnya kedua buku tersebut, ajaran pokok Gereja Katolik diringkaskan dalam rumusan-rumusan singkat yang sampai sekarang dipandang jitu dan mudah diingat. Silakan membacanya dan merenungkannya. Tak salah juga jika dihafal. Sebab manfaatnya sungguh besar.
Sepuluh perintah Allah
Akulah Tuhan, Allahmu,
1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.
2. Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat.
3. Kuduskanlah hari Tuhan.
4. Hormatilah ibu bapamu.
5. Jangan membunuh.
6. Jangan berzina.
7. Jangan mencuri.
8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
9. Jangan mengingini istri sesamamu.
10. Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.
Tradisi Gereja yang setia kepada Kitab Suci dan yang mengikuti teladan Yesus, selalu mengakui keunggulan Kesepuluh Perintah Allah serta pentingnya. Orang-orang Kristen diwajibkan untuk mengamalkannya. (KKGK # 438). Sepuluh perintah ini dapat dibaca dalam versi asli di dalam kitab Keluaran (20:1-17) dan kitab Ulangan (5:1-21).
Lima perintah Gereja
1. Rayakan hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
2. Ikutlah perayaan ekaristi pada hari Minggu dan hari raya yang diwajibkan, dan janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.
3. Berpuasalah dan berpantanglah pada hari yang ditentukan.
4. Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun.
5. Sambutlah Tubuh Tuhan pada Masa Paskah.
Lima perintah Gereja bertujuan menjamin bagi umat beriman minimum semangat doa, hidup sakramental, usaha moral serta pertumbuhan dalam kasih kepada Allah dan sesama. (KKGK # 431)
Dua Perintah Kasih
Dalam perintah ini tercakuplah segala perintah yang lain.
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.(Mat 22:37, 39)
Hukum baru, yaitu Hukum Injil, adalah kepenuhan dan penggenapan Hukum Allah, baik alami maupun yang diwahyukan, yang diwujudkan melalui Kristus. Hukum itu mencakup perintah mengasihi Allah dan sesama, supaya semua orang saling mengasihi seperti Kristus telah mengasihi kita. (KKGK #420)
Kaidah emas
Peganglah patokan ini dalam hubungan dengan semua manusia tanpa kecuali.
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka. (Mat 7:12)
Delapan Sabda Bahagia
Tak cukup tidak berdosa saja. Tuhan menghendaki supaya kita berbuat baik. Dengan berbuat baik, kita disebut ‘berbahagia’. Inilah teksnya yang dikutip dari Perjanjian Baru edisi ke-2 ( LAI)
1. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
karena merekalah yang punya Kerajaan Surga.
2. Berbahagialah orang yang berdukacita,
karena mereka akan dihibur.
3. Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan memiliki bumi.
4. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kehendak Allah,
karena mereka akan dipuaskan.
5. Berbahagialah orang yang berbelaskasihan,
karena mereka akan beroleh belas kasihan.
6. Berbahagialah orang yang suci hatinya,
karena mereka akan melihat Allah.
7. Berbahagialah orang yang membawa damai,
karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
8. Berbahagialah orang yang dianiaya
karena melakukan kehendak Allah,
karena merekalah yang punya Kerajaan Surga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya
dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah,
karena upahmu besar di surga,
sebab demikian juga telah dinaiaya nabi-nabi yang sebelum kamu. (Mat 5:3-12)
Kedelapan Sabda Bahagia menurut Alkitab-Kabar Baik:
1. Berbahagialah orang yang merasa tidak berdaya
dan hanya bergantung pada Tuhan saja,
mereka adalah anggota umat Allah!
2. Berbahagialah orang yang bersedih hati;
Allah akan menghibur mereka!
3. Berbahagialah orang yang rendah hati;
Allah akan memenuhi janji-Nya kepada mereka!
4. Berbahagialah orang yang rindu melakukan kehendak Allah;
Allah akan memuaskan mereka!
5. Berbahagialah orang yang mengasihani orang lain;
Allah akan mengasihani mereka juga!
6. Berbahagialah orang yang murni hatinya;
mereka akan mengenal Allah.
7. Berbahagialah orang yang membawa damai di antara manusia;
Allah akan mengakui mereka sebagai anak-anak-Nya!
8. Berbahagialah orang yang menderita penganiayaan
karena melakukan kehendak Allah;
mereka adalah anggota umat Allah!
Berbahagialah kalian kalau dicela, dan difitnah demi Aku.
Nabi-nabi yang hidup sebelum kalian pun sudah dianiaya seperti itu.
Bersukacitalah dan bergembiralah,
sebab besarlah upah di surga yang disediakan Tuhan untuk kalian. (Mat 5:3-12)
Sabda-sabda Bahagia menempati tempat sentral dalam pemberitaan Yesus, mengulangi dan menggenapkan janji-janji Allah yang diberikan semasa Abraham. Juga mencerminkan wajah Yesus sendiri, menjadi ciri khas hidup Kristen otentik serta menyingkapkan tujuan akhir segala tindakan manusiawi: kebahagiaan kekal. (KKGK # 360)
Pokok-pokok iman
Inilah hal-hal pokok yang diimani orang Katolik:
1. Ada satu Allah saja.
2. Allah adalah Hakim yang Mahaadil:
Ia membalas yang baik
dan menghukum yang jahat.
3. Ada tiga Pribadi Allah:
Bapa, Putra dan Roh Kudus.
4. Allah Putra telah menjadi manusia,
menderita sengsara,
wafat di salib
dan bangkit demi keselamatan kita.
5. Jiwa manusia kekal/tidak dapat mati.
6. Rahmat Allah mutlak perlu
agar manusia memperoleh keselamatan.
Tujuh sakramen kudus
Supaya kita dapat hidup suci, Kristus datang kepada kita dalam tanda-tanda yang kelihatan, yaitu dalam sakramen-sakramen kudus. Ia hadir dalam tanda-tanda itu untuk memberi kekuatan serta rahmat.
1. Baptisan.
2. Krisma.
3. Ekaristi.
4. Tobat dan Rekonsiliasi.
5. Pengurapan orang sakit.
6. Tahbisan.
7. Perkawinan.
Syarat-syarat sakramen tobat
Melalui baptisan kita telah menjadi anak Allah. Jika kita kehilangan kesucian yang diperoleh dalam sakramen baptisan, kita dapat memperolehnya kembali dengan memenuhi syarat-syarat ini:
1. Pemeriksaan batin.
2. Sesal dan tobat.
3. Niat teguh untuk memperbaiki kesalahan.
4. Pengakuan dosa yang jujur dan lengkap.
5. Penitensi.
Tiga keutamaan adikodrati
1. Iman. (Fides)
2. Harapan. (Spes)
3. Kasih. (Caritas)
Empat keutamaan moral
1. Kebijaksanaan. (Prudentia)
2. Keadilan. (Iustitia)
3. Ketangguhan. (Fortitudo)
4. Kesahajaan/Tahu batas. (Temperantia)
Lima keutamaan intelektual
1. Akal budi. (Intellectus)
2. Pengetahuan. (Scientia)
3. Paham. (Sapientia)
4. Kebijaksanaan. (Prudentia)
5. Kesenian. (Ars)
Tiga perbuatan baik yang utama
1. Doa.
2. Puasa.
3. Amal.
Tiga nasihat injili
1. Kemiskinan sukarela.
2. Kemurnian seumur hidup.
3. Ketaatan demi kasih Kristus.
Tujuh karunia Roh Kudus
1. Kebijaksanaan. (Sapientia)
2. Pengertian. (Intellectus)
3. Pengetahuan. (Scientia)
4. Nasihat. (Consilium)
5. Kekuatan. (Fortitudo)
6. Kesalehan. (Pietas)
7. Ketakwaan. (Timor)
Dua belas buah Roh Kudus
01. Kasih. (Caritas)
02. Sukacita. (Gaudium)
03. Damai. (Pax)
04. Kesabaran. (Patientia)
05. Kemurahan hati. (Benignitas)
06. Kebaikan. (Bonitas)
07. Kelapangan hati. (Longanimitas)
08. Kelembutan hati. (Mansuetudo)
09. Kepercayaan. (Fides)
10. Kesopanan. (Modestitas)
11. Pengendalian diri. (Continentia)
12. Kemurnian. (Castitas)
Tujuh keutamaan pokok
1. Rendah hati.
2. Murah hati.
3. Murni.
4. Mengasihi.
5. Tahu batas.
6. Sabar.
7. Rajin dan bersemangat.
Tujuh cacat jiwa utama
1. Sombong. (Superbia)
2. Tamak. (Avaritia)
3. Tidak sopan. (Luxuria)
4. Iri hati. (Invidia)
5. Rakus dalam makanan dan minuman. (Gula)
6. Marah. (Ira)
7. Malas. (Acedia)
Cacat jiwa adalah kebalikan keutamaan, yaitu kecenderungan-kecenderungan yang menumpulkan suara hati dan membujuk manusia untuk berbuat dosa. Semua cacat jiwa itu dapat dihimpun seputar tujuh dosa yang biasa disebut dosa utama. (KKGK #398)
‘Anak-anak’ cacat jiwa utama
Anak-anak kesombongan:
Keangkuhan, ambisi, gila hormat, bualan, kemunafikan, perselisihan, ketidaktaatan.
Anak-anak ketamakan:
Kekerasan hati, kekhawatiran atau keinginan berlebihan akan benda duniawi, kekerasan dalam mendapatkan harta, kelicikan,penipuan.
Anak-anak ketidaksopanan:
Kebutaan hati, ketidakbijaksanaan, ketidakteguhan, cinta diri dan kebencian akan Allah, keterikatan pada masa kini dan kengerian terhadap masa mendatang.
Anak-anak keirihatian:
Kebencian, sungut, fitnahan, kesusahan karena keberhasilan sesama, sukacita karena kegagalan sesama.
Anak-anak kerakusan:
Ketumpulan otak, kebiasaan bicara banyak, kesukaan akan lelucon yang tidak pantas, kegembiraan yang tidak wajar, ketidaksopanan segala jenis.
Anak-anak kemarahan:
Keberangan, kepongahan, bicara keras, hujah, caci maki, perkelahian.
Anak-anak kemalasan:
Kelambanan dalam melaksanakan perintah, ketidakpedulian akan hal-hal terlarang, ketawaran hati, keputusasaan mengenai keselamatan sendiri.
Tahun gerejawi
1. Adven.
Dari sore menjelang hari Minggu I Adven hingga sore menjelang hari raya Natal.
2. Natal.
Dari sore menjelang hari raya Natal hingga hari Minggu Baptisan Tuhan [antara 7-13 Januari].
3. Prapaskah.
Dari hari Rabu Abu hingga misa Kamis Putih.
4. Trihari Suci.
Dari misa Perjamuan Terakhir pada malam Kamis Putih hingga sore hari raya Paskah.
5. Paskah.
Dari hari raya Paskah hingga hari raya Pentekosta.
6. Masa biasa.
Dari Senin sesudah hari Minggu Baptisan Tuhan hingga hari Rabu Abu; dari Senin sesudah hari raya Pentekosta hingga sore menjelang hari Minggu I Adven.
Bulan-bulan suci sepanjang tahun
Januari: Bulan Nama Yesus
Februari: Bulan Sengsara Yesus
Maret: Bulan Santo Yosef
April: Bulan Ekaristi
Mei: Bulan Santa Perawan Maria
Juni: Bulan Hati Yesus yang Mahakudus
Juli: Bulan Tubuh dan Darah yang Mahakudus
Agustus: Bulan Hati St. Perawan Maria yang mulia.
September: Bulan Bunda Maria Berdukacita
Oktober: Bulan Rosario Suci
November: Bulan Jiwa-jiwa di Purgatorium
Desember: Bulan Kanak-kanak Yesus
Hari-hari suci sepanjang pekan
Senin: Hari Trinitas yang Mahakudus
Selasa: Hari Roh Kudus
Rabu: Hari para Malaikat dan semua Orang Kudus
Kamis: Hari Ekaristi yang Mahakudus
Jumat: Hari Hati Yesus yang Mahakudus
Sabtu: Hari Santa Perawan Maria.
Tujuh belas tema renungan harian
01. Allah yang perlu dimuliakan.
02. Yesus yang perlu diikuti.
03. Para malaikat dan para kudus yang perlu diminta doanya.
04. Jiwa yang perlu diselamatkan.
05. Tubuh yang perlu dikuasai.
06. Dosa yang perlu ditinggalkan.
07. Keutamaan-keutamaan yang perlu dimiliki.
08. Neraka yang perlu dihindari.
09. Surga yang perlu dicapai.
10. Kekekalan yang perlu dipersiapkan.
11. Waktu yang perlu dimanfaatkan dengan baik.
12. Sesama yang perlu diberi teladan.
13. Dunia yang perlu ditangkis.
14. Iblis yang perlu diperangi.
15. Nafsu yang perlu ditaklukkan.
16. Kematian yang perlu diterima.
17. Penghakiman yang perlu dihadapi.
Tata tertib hidup orang Katolik
Apa saja yang Anda lakukan,
lakukanlah itu demi mengasihi Allah dan sesama.
1. Setelah bangun dari tidur, buatlah tanda salib dan persembahkanlah seluruh hari kepada Allah. Bila mungkin, ikutilah perayaan ekaristi setiap hari.
2. Laksanakanlah dengan setia dan rajin tugas kewajiban Anda.
3. Ingatlah bahwa Allah itu Maha Tahu. Ia selalu melihat dan mendengar Anda. Ia mengenal pikiran Anda yang paling rahasia. Maka taatlah kepada-Nya.
4. Berdoalah sebelum dan sesudah makan. Jangan makan tanpa batas.
5. Anda boleh mencari hiburan untuk menjadi segar kembali. Tetapi, hiburan itu hendaknya Anda cari pada saat yang sesuai, dan hendaknya Anda terlibat di dalamnya secara wajar. Jangan mengambil bagian dalam pesta pora dan jangan ikut serta dalam himpunan orang yang tidak benar tingkah lakunya. Jauhkanlah orang-orang yang demikian.
6. Ramah tamahlah terhadap setiap orang. Jangan menyinggung perasaan orang lain. Jangan merugikan nama ataupun harta sesama. Kendalikanlah lidah. Bicaralah benar. Jangan mendengarkan ataupun meneruskan perkataan atau cerita yang buruk, fitnah, makian, dan sebagainya. Hindarilah kesempatan-kesempatan yang dapat menjerumuskan Anda ke dalam dosa.
7. Tanggunglah derita dengan sabar. Jangan mengeluh dalam kesulitan-kesulitan yang Anda hadapi. Menderita karena kasih kepada Allah menghasilkan pahala. Karena itu jangan menyimpan rasa benci atau rasa ingin membalas dendam. Jika Anda disengsarakan tanpa alasan yang serius, bertahanlah dengan rendah hati.
8. Ingatlah bahwa Anda wajib merayakan hari-hari suci. Gereja adalah rumah Allah dan pintu menuju keselamatan. Jika pada hari Minggu Anda tidak pergi ke gereja tanpa alasan yang serius, Anda merugikan diri sendiri dan umat beriman lain.
9. Terimalah sesering mungkin sakramen ekaristi. Sekali sebulan akukanlah dosa Anda. Takutilah hilangnya rahmat Allah, tetapi jangan takut terhadap kematian. Seandainya Anda telah berdosa berat sesalilah secepatnya dosa itu. Berdoalah, “Tuhan Yesus, kasihanilah aku!” Lalu sesegera mungkin pergilah kepada imam untuk mengaku dosa.
10. Ingatlah akan kematian dan akhir hidupmu. Segala sesuatu akan berlalu di dunia ini. Karena itu bersahabatlah dengan  Tuhan dan berdoalah senantiasa. Berdoalah pula untuk mereka yang sudah meninggal dunia dan mintalah Tuhan agar Anda berpulang kelak dengan hati yang bersih (1Tes 4:3).

Tidak ada komentar: